Berbagai upaya telah dilaksanakan pemerintah untuk mengatasi persoalan kependudukan ini. Namun, pada kenyataannya upaya-upaya itu masih belum dapat terlaksana secara maksimal. Pemerintah menghadapi banyak kendala untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan program, baik kendala yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Beberapa kendala kuantitaif yang berkaitan dengan masalah kependudukan di Indonesia meliputi:
Paham “BanyakAnakBanyakRezeki”
Masyarakat tradisional pada umumnya meyakini sebuah paham “banyak anak banyak rezeki”. Dalam kerangka berpikir mereka muncul keyakinan bahwa anak banyak akan membawa rezeki yang banyak pula bagi orang tuanya. Setelah anak-anak mereka tumbuh dewasa dan bisa bekerja, diharapkan dapat mencukupi kebutuhan mereka sendiri dan memberikan tambahan penghasilan bagi orang tuanya. Orang tuapada umumnya kurangmemikirkan kebutuhan pendidikan anak. Mereka hanya berpikir sederhana misalnya, sebatas bagaimana cara mengenyangkan perut keluarga dengan makanan seadanya.
Tanpa beban, masyarakat cenderung suka memiliki keturunan sebanyak mungkin. Maka, wajar bila kemudian secara nasional berdampak pada ledakan penduduk yang sangat cepat dan tidak terkendali. Sayangnya, pertumbuhan penduduk itu tanpa disertai peningkatan kualitas melalui pendidikan.
Oleh karena itu dapat dikatakan, pada kenyataannya, pendapat itu tidaklah tepat benar. Banyaknya anak, seiring dengan perkembangan zaman,tentu menuntut pemenuhan kebutuhan yang semakin besar pula. Baik untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan maupun kebutuhan pendidikan yang sangat memengaruhi kualitas mereka.
Kendala Kualitatif
Selain kendala-kendala kuantitatif di atas, terdapat juga beberapa kendala kualitatif sebagai berikut.
- Kualitas Kesehatan Rendah
- Angka kematian
- Angka harapan hidup
- Angka kematian yang tinggi menunjukan tingkat kesehatan penduduk yang rendah.Angka harapan hidup yang tinggi menunjukan tingkat kesehatan penduduk yang baik.
Berdasarkan beberapa kendala di atas, kiranya dapat dirinci alternatif solusi sebagai berikut.
- Pelembagaan
Tujuan pokok atau umum program Keluarga Berencana (KB) yaitu:
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKBS (Normal Keluarga KecilBahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus Keluarga Berencana (KB):
- Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemempuan peningkatan produksi.
- Meningkatkan kesehatan ibu dari anak untuk mencapai keluarga yang sejahtera.
- Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
- Menurunya jumlah angaka kematian bayi
- Meningkatnya kesejahteraan
Jadi padatnya jiwa di Indonesia dan banyaknya masalah tentang kependudukan di negeri khatulistiwa ini, seharusnya pemerintah dapat tanggap dan mengambil tindakan yang tegas, demikian juga kita harus mendukung program KB yang telah dibuatoleh pemerintah, agar penduduk Indonesia tidak semakin padat dan lahan pemukiman bisa teratasi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUDAYAAN
“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.”
Indonesia yaitu negeri yg mempunyai bahasa daerah terbanyak di dunia. Berdasarkan laporan penelitian The Summer Institute of Linguistic, seperti yg dikutip dalam buku Pesona Indonesia (2006), terdapat 726 bahasa daerah diseluruh wilayah nusantara. Namun bahasa yg dominasi dipakai jadi bahasa nasional. Dengan keanekaragaman tersebut sehingga dibutuhkan adanya toleransi antar masyarakat.
Di Indonesia terdapat lima tipe agama berlainan yg di anut oleh warga Indonesia seperti yg tertulis terhadap th 2010, tertulis jumlah penganut agama kira – kira 85,1% dari 240.271.522 warga Indonesia merupakan menganut agama Islam, 9,2% Protestan, 3,5%, katolik, 1,8% hindu & 0,4% Buddha.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai – rupa suku bangsa. Di Indonesia ini terdapat lebih dari 300 grup suku bangsa. Contohnya suku Bangsa Melayu, suku Bangsa Aceh, uku Bangsa Batak, Suku Bangsa Minang kabau, suku bangsa Kubu, suku Bangsa Betawi, suku bangsa sunda, suku bangsa banten, suku bangsa buduy, suku bangsa jawa, suku bangsa madura, suku bangsa sasak, suku bangsa bali, suku bangsa sumba, suku bangsa bima, suku bangsa sasak, suku bangsa manggarai, suku bangsa bajawa, suku bangsa rote, suku bangsa ende, suku bangsa dayak, suku bangsa minahasa, suku bangsa banjar, suku bangsa toraja, suku bangsa bugis, suku bangsa ambon, suku bangsa ternate & suku bangsa papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar